Tren Bisnis Sewa Jet Individu Malah Meningkat Saat Pandemi

Sumber: pixabay.com

Kala pandemi COVID-19 menerpa dunia, terhitung Indonesia, seakan semua bidang usaha terimbas dan rasakan pukulan keras di beberapa tanda. Tetapi, tidak begitu dengan usaha persewaan pesawat jet individu. Lebih dari sekadar bertahan di periode wabah, usaha segmented ini kenyataannya sanggup berbuah hasil berarti dibandingkan saat sebelum wabah.

Direktur PT Indojet Fasilitas Aviasi, Stefanus Gandi, mengutarakan jika perkembangan ini diawali semenjak awalnya wabah pada 2020. Seiring berjalannya waktu, grafis perkembangan pemakai jet individu juga makin naik.

“Pasarnya semakin berkembang sampai sekarang ini dengan rasio perkembangan 2x lipat dari saat sebelum wabah,” katanya, seperti diambil dari Fortune Indonesia, Senin (6/9).

Menurut Stefanus, sekitar 70 % penerbangan dari Jakarta. Lantas, 50 % penyewa pesawat individu datang dari kelompok pelaku bisnis. Bekasnya ialah mereka yang memakai pesawat individu untuk kepentingan individu, seperti liburan atau perjalanan keluarga.

“Untuk perjalanan berlibur individu, saat sebelum PSBB Ketat dan PPKM, wisata yang menjadi favorite ialah Bali, Labuan Bajo, dan Sumba,” kata Stefanus.

Menurut Stefanus, kenaikan usaha persewaan jet individu ini bukan hanya dirasa oleh perusahaannya saja, tetapi juga oleh perusahaan lain di beberapa negara. Salah satunya argumen khusus berlangsungnya peningkatan angka pemakai pemakai pesawat tipe ini ialah keadaan wabah COVID-19 yang membuat orang pikirkan berkali lipat mengenai keamanan saat terbang.

Penyebab meningkatnya usaha sewa pesawat jet individu

Terkait pemicu berlangsungnya peristiwa usaha sewa pesawat jet yang bertambah, Stefanus menjelaskan, “factor yang paling punya pengaruh berlangsungnya kenaikan ialah argumen keamanan saat terbang karena tidak berhubungan dengan banyak orang selainnya kelompok diperjalanan privat jet itu. “

Selain itu, kata Stefanus, ialah efektivitas waktu karena ada limitasi operasional penerbangan lokal di maskapal umum. Ini terhitung beberapa jalur yang semenjak pendemi di non-aktifkan oleh penerbangan komersil.

“Dengan privat jet, penumpang dapat terbang ke lapangan terbang mana yang diharapkan, sepanjang lapangan terbang tujuan mempunyai dasar picu (runway) yang sesuai type pesawat pesawat jet yang akan diterbangkan,” papar Stefanus.

Prospek usaha rental pesawat jet individu di masa datang

Peningkatan yang dirasakan persewaan pesawat individu memperlihatkan jika usaha ini lumayan menjanjikan dengan prospect yang bagus di masa datang. Ditambah, ketahanan usaha persewaan jet individu di periode wabah jadi sebuah pembuktian jika segmentasi kelas tinggi sanggup membuat trend positif.

“Bepergian dengan privat jet bisa menjadi trend baru yang selanjutnya jadi rutinitas untuk golongan masyarakat yang sudah pasti punyai bujet. Karena di saat saat sebelum wabah, beberapa orang belum mengetahui mengenai keringanan service persewaan privat jet di Indonesia,” kata Stefanus.

Tidak hanya memberi service keringanan transportasi, usaha ini mempunyai prospect keuntungan keuangan yang lumayan menarik. Sebagai deskripsi, type pesawat jet paling kecil yang dikontrakkan Indojet ialah Hawker 400, dengan kemampuan 6 penumpang, 2 pilot, dan 1 pramugari. Dan, jalur paling dekat yang dilayani ialah Jakarta-Yogyakarta.

Maka, penerbangan jalur paling dekat dengan pesawat Hawker 400 dikenai biaya US$14 ribu atau Rp198,delapan juta (kurs Rp14.200). Harga ini terhitung paket pulang pergi pada hari yang serupa. Jika pesawat bermalam, karena itu per malamnya dikenai biaya US$2 ribu atau Rp28,empat juta.

Melihat perubahan yang terjadi, Stefanus percaya diri usahanya akan semakin berkembang sekalinya periode wabah usai. Menurut dia, kekuatan berbelanja fragmen pasar yang dibidik upayanya lumayan tinggi.

Namun, dia mengetahui jika service sewa pesawat jet individu ini masih termasuk baru di Indonesia. Ada banyak juga yang berasumsi jika service sewa ini benar-benar mahal dan akses pemesanannya susah dapat dijangkau.

“Sewa privat jet ini tidak begitu mahal karena cukup imbang dengan service yang didapatkan, yakni nikmati model penerbangan individu dengan service full serviss, seperti airport privat lounge, pendampingsi boarding, inflight meals, dan yang lain. Akses pemesanan condong gampang, yakni lewat telephone dan chat Whatsapp,” kata Stefanus.

Layanan khusus di periode pandemi

Walaupun usaha rental pesawat jet Indojet cukup melejit, tetapi hal itu tidak kurangi standard servis di periode wabah. Bahkan juga, Stefanus menjelaskan, perusahaannya mengaplikasikan standard perjalanan udara sama sesuai perintah pemerintahan.

“Di antaranya, harus mempunyai kartu vaksin untuk penumpang berumur 12 tahun ke atas, dan harus PCR dengan hasil yang negatif COVID-19 untuk penumpang umur 5 Tahun ke atas. Khusus tempat Jakarta, kami memberi service extra berbentuk home visit PCR tes gratis untuk penumpang yang lakukan perjalanan dari Jakarta,” tutur Stefanus.

Indojet memberi service transfer gratis di lapangan terbang untuk keberangkatan dari Jakarta dan Bali. Service ini terhitung penggunaan privat lounge, baik saat keberangkatan atau kehadiran. Service penting yang lain tersangkut persewaan unit pesawat khusus untuk mengusung pasien COVID-19.

“Harga lebih mahal dari biaya penerbangan charter non-medis,” ucapnya.

Bagaimana? Tertarik untuk sewa jet pribadi ?

Tinggalkan Balasan